Jumaat, 1 November 2013

Bicara

DR.MAZA: " Kalian rampas subsidi kami, entah ke mana dibawa lari
kalian beritahu, wang mesti dicatu, kita menuju maju... kalian kata: jika
tidak, semua menderita, habis harta negara... kalian berbahasa: bukan
barang naik harga, cuma subsidi turun sahaja...
kami orang desa, mungkin tidak pandai kira berjuta-juta... kami orang
kecil kota, mungkin tiada sedemikian harta... jika kalian tipu sebegitu,
biasanya kami diam selalu... tapi dapatkah kami dibohongi, tentang
suapan saban hari? apalah yang dapat diberitahu anak ke sekolah?
papa semakin parah? wang semakin lelah? jika semalam berlauk, hari
ini cuma berkuah... kerana kerajaan kita sedang susah? maka subsidi
kita terpaksa diserah...

Jika semalam kau makan sepinggan, hari ini saparuh kerana barang
makin angkuh, wang papa makin rapuh... apa yang dapat dibisik pada
anak berkopiah ke madrasah? makananmu sayang, sebahagiannya
sudah hilang... jika mereka bertanya siapa yang bawa lari kepada siapa
patut kami tuding jari? janganlah nanti mereka membenci pertiwi...
akibat pencuri harta bumi rakyat marhaen ini.. atau kami jadi insan
curang... kami beritahu; cuma subsidi sahaja yang kurang? tiada apa
yang hilang, nanti akan datang wang melayang...

Dengar sini wahai yang tidak memijak bumi! pernahkah kalian
mengintipi kehidupan kami... pernahkah kalian ngerti makna derita dan
susah hati... kami yang semput bagai melukut di kota kedekut kami
yang bekerja hingga senja di desa yang makin terseksa bertarung
nyawa dan masa, menghitung setiap belanja pernahkah kau merasa?
rumah bocor yang lanjut usia... baju dan kasut anak yang koyak tinggal
dalam rumah yang berasak-asak siang kami sebak, malam kami sesak...
sedangkan kalian manusia angkasa... istana permata dibina, kereta
berjuta dirasa... elaun di serata, dari isteri sehingga seluruh keluarga...
hidangan istimewa, konon meraya kemakmuran negara...

Tapi kami masih di sini..di teratak ini... dengan lauk semalam.. dengan
hidangan yang tidak bertalam... dengan rumah yang suram... dengan
wang yang hampir padam... tiada istana lawa...tiada kereta berharga...
tiada layanan diraja..tiada baju bergaya tiada kediaman
menteri...tiada hidangan vip... tiada persen di sana-sini...tiada
bahagian anak dan bini... tiba-tiba kalian kata: kamilah beban
negara... aduhai celaka bahasa yang kalian guna... kalian yang belasah,
kami yang bersalah... kalian buat untung, hutang kami tanggung...
kalian mewah melimpah, kami susah parah kalian hilangkan wang, poket
kami yang terbang... kalian bina istana, rumah kami jadi mangsa...
kalian makan isi, kami dijadikan abdi... lantas, kalian rampas lagi
subsidi... ke mana wang itu pergi nanti?

Jika kalian berhati suci, wajib mengganti buat kami... jika tidak pun
buat gula konon merbahaya mengapa tidak beras diturun harga? jika
tidak untuk minyak kereta...  tambang tidak potong sahaja...
tapi entah berapa kali janji... konon: nanti kami ganti, kami ganti, kami
ganti... hari demi hari, ceritanya pun tidak berbunyi lagi... kami terus
termanggu di sini... kalian juga yang nikmati... kami hanya menggigit
jari... kembalikanlah kepada kami harta negara... jangan hanya kalian
sahaja yang merasa... "
- Dr MAZA


Tiada ulasan:

PANAS LIT LIT

MANDI KERANA LETIH BERPUASA Daripada Abu Bakar bin Abdurrahman radhiyallahu ‘anhu; “Telah berkata sahabat yang menceritakan kepadaku: Aku pe...